NGLIPAR, (KH)
— Program Penanganan Lahan Kritis Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat
(PLKSDA-BM) di Desa Natah dan Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul
saat ini dalam masa penanaman.
Disampaikan
oleh Eko Sujatma, anggota kelompok tani Sumilir (kelompok pengelola
kebun buah Desa Natah), masyarakat Dusun Pringombo mempersiapkan 5
hektare lahan siap ditanami bibit buah, memakan waktu 2 bulan.
“Dulu
Bukit Sumilir merupakan semak-semak tanpa ada terassiring. Berkat
kekompakan warga Pringombo semak tersebut akhirnya dibabat, dibuat
terassiring, lalu dibuat lubang tanam, dan saat ini siap ditanami
seperti ini.”, tutur Eko.
Di
lahan tersebut rencananya akan ditanami empat macam bibit buah meliputi
200 batang durian, 100 batang kelengkeng, 100 batang manggis, dan 400
batang sirsak. Masyarakat bertanggungjawap untuk memelihara 800 batang
tanaman buah tersebut dengan harapan agar kelak bisa meningkatkan
kesejahteraan.
Dalam
kegiatan penanaman perdana yang dimulai pukul 09.00 tersebut, secara
simbolis turut menanam yakni Kepala BAPPEDA Gunungkidul, Camat Nglipar
beserta Muspika, dan Kepala Desa Natah. Dalam acara seremonial yang
digelar di gardu kebun, masing-masing tamu kehormatan tersebut
menyampaikan sambutannya.
Wahyudi,
Kepala Desa Natah menyatakan, bahwa masyarakat sangat kompak dalam
setiap kegiatan. Ada kendala yang muncul ketuka musim kemarau tiba.
“Kendala yang kami hadapi ketika musim kemarau, adalah masalah
penyiraman tanaman. Biarpun sudah ada pompa air portabel, namun belum
bisa mengangkat air hingga ke puncak Sumilir. Oleh karena itu kami
berharap ada solusi dari pemerintah berupa pembuatan sumur bor.”, jelas
Wahyudi.
Atas
nama Camat Nglipar, Sukadi, Kepala seksi pemberdayaan masyarakat desa
(PMD) menyampaikan himbauannya kepada masyarakat. “Tanah di bukit
Sumilir ini masih subur, kalau bisa jangan pergunakan pupuk kimia,
pergunakan pupuk kandang saja agar tanah tetap gembur dan tidak
mengalami ketergantungan terhadap pupuk kimia.”, jelas Sukadi.
Mewakili
Kepala BAPPEDA, Sri Suhartanta, sekretaris yang ditugaskan untuk
menghadiri dan melakukan penanaman perdana secara simbolis di lahan
tersebut, menyampaikan beberapa pesan kepada masyarakat. “Dengan
Ketinggian 760 Mdpl, lokasi ini memiliki pemandangan alam yang eksotis.
Ini bisa dikembangkan menjadi tempat rekreasi. Selain itu, dengan adanya
petilasan yang nantinya bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk wisata
spiritual.”, jelas Suhartanta.
Beliau
juga berpesan kepada masyarakat bahwa tanaman buah merupakan tanaman
untuk jangka panjang, keberhasilan nantinya sangat ditentukan oleh
pemeliharaan yang dilakukan oleh masyarakat.
“Dari
laporan kegiatan yang kami sampaikan, Dirjen Bangda di Kemendagri
sangat terkesima dan secepatnya akan hadir untuk membuktikan sendiri.”,
imbuh Suhartanta.
Diakhir
sambutannya, BAPPEDA berpesan kepada masyarakat, agar meningkatkan
kegiatan dan pertemuan-pertemuan dengan sekali tempo mengundang Dinas
terkait untuk membangun sektor ekonomi produktif, pertanian, kebudayaan,
dan sebagainya.
Acara
yang berlangsung hingga tengah hari tersebut juga menghadirkan
perwakilan dari Kelompok Tani Gunung Jaya dari Pilangrejo untuk
berdiskusi dan sekaligus study banding. (Bill_S/Tty)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar